Upah Melaksanakan Firman Tuhan

Mendengarkan firman Allah saja tidaklah cukup, Allah menuntut kita untuk melakukannya juga setiap hari dalam hidup kita supaya kita menjadi benar di hadapan Allah.
Di dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah ‘masuk telinga kiri, keluar telinga kanan’ yang mempunyai arti bahwa orang itu tidak benar-benar mendengarkan apa yang orang lain katakan. Kata-kata atau nasehat dari orang lain hanya ‘lewat’ dan tidak mengena di pikiran atau hati orang tersebut. Bisa jadi karena nasehat atau perkataan orang lain itu tidak menarik baginya, atau bisa juga dia sedang mengalami sebuah masalah sehingga susah untuk menerima masukan dari orang lain.
Dalam hidup bergereja kita juga banyak menjumpai orang-orang yang bertipe seperti ini. Mereka dengan serius mensimak firman Allah ketika dikhotbahkan, manggut-manggut sepanjang kebaktian atau bahkan nampak sungguh-sungguh membaca ayat Alkitab yang sedang terbuka, namun ketika keluar dari gereja, mereka lupa akan apa yang telah mereka baca dan dengarkan di dalam khotbah tadinya.
“Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan” ( Roma 2:13 )
Firman ini memberitahukan bahwasanya bukan mereka yang hanya mau mendengar perintah Allah yang benar dihadapan Allah, namun merekalah yang melakukannya adalah yang dibenarkan. Bagi Allah mendengar saja tidak cukup tanpa melakukan apa yang diminta oleh Allah, Allah menginginkan kita untuk lebih dari sekedar mendengar perintah-Nya, melainkan Allah ingin kita melakukan perintah itu.
Teman Lentera, mendengarkan firman Allah saja tidaklah cukup, Allah menuntut kita untuk melakukannya juga setiap hari dalam hidup kita supaya kita menjadi benar di hadapan Allah. Bagi kita yang masih belum mau melakukan perintah-Nya, marilah kita rubah kebiasaan itu, agar setiap hal yang kita lakukan menjadi benar di hadapan Allah dan tidak mengecewakan Dia.
Leave a Reply