Tentang Perceraian Dalam Agama Kristen

Relasi pernikahan yang tak didasari takut akan Tuhan akan menimbulkan benih-benih perceraian di dalamnya.
Akhir-akhir ini perceraian bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, terlebih ada beberapa program televisi yang menjual acara perceraian orang-orang yang banyak dikenal. Pihak yang berceraipun terkadang tak menunjukkan penyesalan sama sekali, bahkan ada yang saling menyalahkan dan membuka aib mantan pasangannya di depan kamera, agar semua orang tahu.
Mengapa ada perceraian? Perceraian terjadi karena sudah tidak ada kasih dan hormat antara pasangan suami-istri. Ketika kasih dan hormat itu tidak dipelihara dengan baik dalam pernikahan, maka bibit-bibit perceraian pasti akan muncul di dalamnya, terlebih jika sudah ada pihak ketiga yang turut hadir dalam relasi pernikahan yang ada.
“Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya” ( 1 Korintus 7:10 )
Bagaimana iman Kristen dalam melihat sebuah perceraian? Jelas Alkitab menuliskan bahwasanya orang Kristen tidak boleh menceraikan pasangannya, sebab apa yang telah disatukan oleh Allah tidak dapat dipisahkan oleh manusia. Relasi pernikahan yang tak didasari takut akan Tuhan akan menimbulkan benih-benih perceraian di dalamnya.
Teman Lentera, marilah kita mendasarkan relasi yang ada kepada Tuhan sebagai dasarnya. Ketika telah menempatkan Tuhan dan firman-Nya sebagai dasar yang kokoh, marilah kita menjaga kasih dan hormat kepada pasangan kita, agar benih-benih perceraian itu tidak terjadi dalam relasi yang sedang dijalani. Selamat berjuang.
COMMENTS