Menjadi Penjala Manusia

Janganlah minder dengan pekerjaan atau kemampuan yang kita miliki, sekecil apapun itu namun Tuhan dapat menggunakannya dengan luar biasa.

Ketika kita diminta untuk berperan aktif dalam sebuah pelayanan di gereja, maka banyak alasan yang akan kita berikan untuk menolaknya, mulai dari merasa tidak memiliki kemampuan khusus, tidak ada waktu karena padatnya jadwal pekerjaan atau bahkan merasa belum nyaman dengan lingkungan yang ada.

Seseorang pernah memberikan kesaksian ke saya, bahwa sebenarnya dia ingin mengambil sebuah komitmen pelayanan di gereja, namun dia tidak mempunyai kemampuan khusus, bermain alat musik tidak bisa, bernyanyi juga tidak bisa. Namun karena sebuah kerinduan yang luar biasa untuk melayani, dia akhirnya menjadi penyambut jemaat di gereja. Sebuah pelayanan yang mungkin dipandang sebelah mata oleh banyak orang, namun dia melakukan pelayanan tersebut dengan sepenuh hati.

“Kata Yesus kepada Simon: ‘Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia'” ( Lukas 5:10b ).

Begitu juga dengan Simon, seorang nelayan biasa yang kemudian mengikut Yesus karena mujizat yang dinyatakan kepadanya. Jaman dahulu seorang nelayan adalah sebuah profesi yang dianggap rendah di masyarakat, karena pada umumnya yang menjadi nelayan adalah orang-orang tertolak dari pekerjaan yang ada, mereka dianggap tidak cakap untuk memenuhi kriteria dari pekerjaan-pekerjaan yang dianggap baik pada saat itu.

Namun Tuhan menawarkan sebuah pekerjaan yang paling mulia kepada nelayan yang dianggap rendah itu, bukan kepada mereka yang mempunyai pekerjaan yang terlihat istimewa di mata masyarakat. Pun juga demikian dengan kita, janganlah minder dengan pekerjaan atau kemampuan yang kita miliki, sekecil apapun itu namun jika kita mau menyerahkan hidup kita sepenuhnya bagi pekerjaan Allah di dunia, maka Dia akan menggubahkan kemampuan kita menjadi pekerjaan yang luar biasa bagi-Nya. Jangan menyerah!