Menjadi Cahaya Kristus Di Tengah Dunia

Apa yang dahulu dianggap tabu dan tercela, nampaknya karena pergeseran zaman dan perilaku masyarakat, hal itu menjadi hal yang biasa. Namun apakah ke-Kristenan mempunyai sikap yang sama atas pergeseran tingkah laku masyarakat itu?
Berita tentang perampokan, korupsi, tindakan asusila dan perceraian public figure bukanlah hal yang asing dan langka, hal tersebut sudah biasa kita baca di dalam media cetak atau elektronik. Hal-hal yang dahulu dianggap tabu dan membuat malu serta menjadi aib bagi banyak orang, sekarang sudah dianggap sebagai hal yang lumrah untuk dijumpai. Pun tidak jarang para pelaku tindakan tidak terpuji tersebut tidak menyesali perbuatannya, hukuman atas perbuatan yang telah mereka lakukan nampaknya bukan hal yang menakutkan lagi.
Apa yang dahulu dianggap tabu dan tercela, nampaknya karena pergeseran zaman dan perilaku masyarakat, hal itu menjadi hal yang biasa. Namun apakah ke-Kristenan mempunyai sikap yang sama atas pergeseran tingkah laku masyarakat itu? Apakah ke-Kristenan mengizinkan kita untuk melakukan apa yang dahulu dianggap tercela, namun sekarang sudah menjadi hal biasa itu?
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bntang di dunia” ( Filipi 2:14-15 ).
Membaca ayat tersebut, sudah jelas jawabannya adalah: TIDAK. Allah meminta kita untuk tetap melakukan perintah serta firman-Nya dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah, agar yang kita lakukan itu tidak beraib dan tidak bernoda. Sangat jelas Allah tidak menoleransi perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh dunia, bahkan dengan tegas Allah meminta kita untuk melakukan perintah-Nya.
Dengan melakukan firman dan perintah-Nya tanpa bersungut-sungut dan berbantah, menjadikan kita sebagai anak Allah di tengah masyarakat yang bengkok hatinya dan sesat ini, sehingga di tengah dunia yang semakin berubah ini, kita tetap menjadi cahaya Kristus yang mencerminkan kemuliaan-Nya. Menjadikan kita terang di tengah kegelapan yang sedang melanda dunia, menjadikan kita garam bagi dunia yang semakin tawar ini.
Leave a Reply