Lebih Berharga Daripada Emas Dan Perak

Orang yang berhikmat akan lebih berharga dibandingkan dengan mereka yang memiliki emas dan perak namun tak memiliki hikmat.
Sebuah survey menunjukkan bahwasanya terjadi sebuah pergeseran tentang aktualisasi diri dari generasi muda. Jika dahulu kendaraan, benda dan gadget yang dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang. Maka saat ini generasi muda memilih kegiatan travelling sebagai aktualisasi diri mereka. Semakin jauh mereka pergi, rasa bangga itu semakin besar.
Manusia selalu identik dengan pencapaian atau prestasi. Seorang anak dididik keras untuk mendapatkan prestasi yang baik di sekolahnya. Banyak orang bekerja mati-matian untuk memperoleh harta kekayaan. Beberapa orang rela melakukan apa saja, bahkan menggadaikan keselamatannya untuk memperoleh sesuatu yang mereka anggap paling berhaga saat ini.
“Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan” ( Amsal 8:10 )
Amsal kita hari ini berbicara tentang hikmat. Darimanakah hikmat itu berasal? Hikmat berasal dari Roh Kudus ketika hidup kita mempunyai relasi yang berkualitas bersama dengan Allah. Ketika kita relasi kita dekat dengan Allah, kita dapat merasakan penyertaan dan hikmat dari Roh Kudus ada dalam setiap diri kita. Amsal berkata hikmat itu lebih dari emas dan perak.
Hal ini mempunyai pengertian jika kita menerima hikmat itu, maka hidup kita akan aman. Ketika kita menerima hikmat itu maka kita tahu mana hal yang benar dan yang salah. Hikmat tersebut akan membuat kita semakin bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Orang yang berhikmat akan lebih berharga dibandingkan dengan mereka yang memiliki emas dan perak namun tak memiliki hikmat.
Leave a Reply