Janganlah Mengejar Yang Fana

Bacaan ( Yesaya 40:1-8 )

“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yesaya 40:7-8).

Banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kekayaan duniawi. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan menggunakan segala macam cara agar dapat segera menjadi kaya, proses yang harus ditempuh bahkan sebisa mungkin dilompati agar dapat segera menjadi kaya. Setelah mereka mendapatkan kekayaan duniawi, kemudian mereka mulai membeli dan memamerkan barang-barang mewah yang telah dibeli, berwisata ke luar negeri atau bahkan mengkoleksi binatang-binatang yang dilindungi. Salahkan orang menjadi kaya? Tidak salah memang, yang salah adalah cara dan proses mendapatkannya. Jika hidup kita hanya berfokus kepada kekayaan dan mulai melupakan Tuhan, itu adalah yang salah.

Firman Tuhan pada pagi hari ini adalah tentang keselamatan untuk bangsa di dalam pembuangan. Dalam masa penantian tersebut, Tuhan menguatkan mereka melalui suara-suara-Nya yang diperdengarkan kepada mereka. Rumput menjadi kering dan bunga menjadi layu apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Ini menandakan bahwa apa yang ada di duniawi bersifat fana dan Tuhan dapat dengan mudah menghilangkannya. Tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya, membritahukan kepada kita bahwa dalam kefana-an dunia dan segala isinya, hanya akan ada satu yang tetap bertahan, yaitu: Firman Allah.

Teman Lentera, seindah apapun bunga yang ada itu tetaplah ciptaan Tuhan yang fana. Jika Tuhan menghendaki hal-hal duniawai itu hilang, bukan perkara yang susah bagi-Nya untuk melakukannya. Oleh karena itu mari kita mulai meninggalkan cara hidup yang berfokus kepada hal duniawi yang fana, sebab semua akan hilang seperti rumput dan bunga yang layu dan kering. Marilah kita mau hidup dengan berfokus hanya kepada Kristus dan firman-Nya semata. Sebab firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.