Dipersatukan Oleh Kristus

Di hadapan Allah kita adalah sama, batasan yang dibuat oleh manusia telah dirobohkan melalui penebusan Kristus di atas kayu salib. Jadi marilah kita jangan berkecil hati ataupun membusungkan dada oleh karena pengenalan kita akan Allah, sebab Dia tidak melihat semuanya itu, namun Dia melihat jauh ke dalam hati kita masing-masing.
Sebuah perpecahan biasa terjadi karena adanya perbedaan diantara kedua pihak, perbedaan itu menyebabkan pihak yang awalnya bersatu menjadi terbelah satu dengan yang lain sesuai dengan pilihan masing-masing. Jurang pemisah tersebut terkadang kitalah yang membuatnya, kita membuat klasifikasi-klasifikasi sesuai dengan keinginan kita dan kelompok. Jangankan dalam masyarakat, di dalam keluarga hal-hal yang sederhana dapat menjadi sumber perpecahan.
Dalam Alkitab sering dituliskan bahwa ada penggolongan masyarakat berdasarkan pengetahuan mereka terhadap hukum Taurat. Mereka yang ahli dalam memahami hukum Taurat seringkali dipandang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat biasa. Terlebih lagi, mereka sering beranggapan paling benar dan paling mengerti Taurat sehingga mereka meninggikan dirinya dan menganggap orang yang tidak mengerti hukum Taurat adalah musuh mereka.
“Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’ ” ( Efesus 2:17 ).
Lewat bacaan kita pada hari ini, Tuhan tidak membuat penggolongan kepada umatnya seperti yang dilakukan oleh para ahli Taurat itu. Tuhan melihat bahwa semuanya mempunyai kedudukan yang sama di hadapan-Nya. Bagi-Nya damai sejahtera itu akan dibagikan kepada mereka yang ‘jauh’ dan kepada mereka yang ‘dekat’ menurut manusia. Sebab Kristus sendirilah yang telah menghapus batasan itu melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, sehingga tidak ada lagi batasan bagi Allah.
Teman Lentera, di hadapan Allah kita adalah sama, batasan yang dibuat oleh manusia telah dirobohkan melalui penebusan Kristus di atas kayu salib. Jadi marilah kita jangan berkecil hati ataupun membusungkan dada oleh karena pengenalan kita akan Allah, sebab Dia tidak melihat semuanya itu, namun Dia melihat jauh ke dalam hati kita masing-masing.
Leave a Reply