Bertabah Dalam Kesukaran

Bacaan (Kisah Para Rasul 27 : 14-25)
“Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasehatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun diantara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini”(Kisah Para Rasul 27:22).
Beberapa waktu yang lalu saya melakukan perjalanan menuju sebuah kota kecil dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari kota saya tinggal. Sate bekicot/kol adalah makanan khas yang banyak dijual di kota ini pada malam hari. Malam itu akhirnya kami membeli sate bekicot/kol kepada seorang ibu-ibu tua yang menjajakan makanannya di depan sebuah toko. Sambil menikmati makanan kami pun mengobrol. Ternyata hasil penjualan makanan ini tiap harinya tidak tentu, bahkan pernah dia pulang ke rumah dengan tangan hampa. Namun si ibu ini tetap gigih dan pantang menyerah dalam menjual sate bekicot/kol ini.
Firman yang kita baca pagi ini tentang perjalanan Paulus ke Roma, dalam perjalanan yang menggunakan perahu tersebut ternyata tidak lancar, di tengah jalan perahunya terombang-ambingkan oleh angin ribut. Para awak perahu sudah takut dan begitu panik menghadapi angin ribut yang tak berkesudahan. Namun oleh karena hikmat yang datangnya dari Allah, Paulus meminta para awak perahu supaya bertabah terhadap keadaan yang ada, sebab Paulus tahu bahwasanya tidak akan ada yang binasa hingga mereka sampai pada tujuan.
Teman Lentera, sering kita menghadapi sebuah cobaan hidup yang begitu dahsyat. Permasalahan nampaknya enggan pergi dari hidup kita dan sepertinya tidak akan berakhir. Melihat teladan hidup Paulus yang begitu berhikmat, hendaknya kita juga mempunyai hikmat yang sama dalam menghadapi masalah. Tuhan tidak akan tinggal diam melihat anak-Nya mengalami kesukaran. Oleh karena itu bertabahlah dalam kesukaran yang kita hadapi, sebab Tuhan bersama dengan kita.
Leave a Reply