Berharga Bagi Tuhan

Terkadang kita berpikir bahwa dengan memberikan persembahan saja cukup sebagai rasa syukur, namun ternyata Allah menuntut hal lain yang lebih berharga daripada itu.
Ketika SMP dulu saya pernah mengikuti perkemahan sabtu minggu, yang sering disebut persami. Awalnya saya kira perkemahan itu akan menyenangkan, namun ternyata tidak. Kami harus hidup secara mandiri bahkan hingga makanan dan minuman yang akan kita konsumsi. Mie instan dan telur mendadak menjadi makanan yang paling berharga saat itu.
Ketika makan, kami hanya bisa memasak mie instan dan telur, sebab tidak ada satupun diantara kami bisa mengolah sayur-sayuran yang diberikan sebagai bahan makanan. Apa yang kita sepelekan dalam kehidupan sehari-hari justru malah menjadi sesuatu yang berharga dan menjadi rebutan ketika kita sedang berada dalam kondisi yang berbeda.
“Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” ( 1 Samuel 15:22b )
Bacaan kita hari ini adalah tentang bagaimana menjadi lebih berharga di hadapan Tuhan. Terkadang kita berpikir bahwa dengan memberikan persembahan saja cukup sebagai rasa syukur, namun ternyata Allah menuntut hal lain yang lebih berharga daripada itu. Allah meminta kita untuk mendengarkan dan memperhatikan Dia. Sebab bagi Allah kedua hal itu akan lebih baik daripada hanya sekedar memberikan persembahan.
Memberikan persembahan memang sebagai bentuk tanda syukur kita atas berkat yang telah kita rasakan, namun jangan lupa memberikan persembahan saja tidak cukup tanpa kita memperhatikan apa yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita. Mari miliki telinga yang mau mendengar dan hati yang mau memperhatikan firman Tuhan.
Leave a Reply